Briket Kelapa, Why Not??

on 2013-02-21


Briket Kelapa
    Desa cilumba Kec. Cikatomas Kab. Tasikmalaya menyediakan sumber alam yang cukup melimpah, diantaranya lahan perkebunan yang didominasi oleh pohon kelapa. Masyarakat Cilumba pada umumnya memanfaatkan limbah kelapa untuk keperluan bahan bakar yang disebut briket (arang).

   Briket (arang) dihasilkan dari proses pembakaran limbah batok kelapa yang dibakar kurang dari waktu 24 jam. Proses pembuatan arang dimulai dari mencari limbah batok kelapa yang sudah tidak terpakai dari beberapa daerah yang mayoritas perkebunannya didominasi kelapa diantaranya : daerah Buni asih, Cidadali, dan Cikatomas. 

   Limbah batok kelapa yang sudah dikumpulkan kemudian dimasukan ke dalam bak pembakaran untuk kemudian dibakar menggunakan minyak tanah. Bila bak terisi penuh oleh batok kelapa proses pembakaran memakan waktu selama 12 jam, namun sedikit yang dibakar pemabakaran hanya memakan waktu sekitar 4 jam. Setelah di bakar arang tersebut di ayak kemudian dipisahkan antara arang yang padat dengan arang yang sudah menjadi abu kemudian di kemas dan dipasarkan.

  Harga abu sekitar Rp 200 /kg sedangkan harga briket yang sudah jadi bisa mencapai Rp 3700 /kg. usaha ini bisa mempunyai 2 orang pekerja tetap,tapi bisa menyerap beberapa orang tenaga kerja tambahan untuk proses pengayakan. Arang ini bisa digunakan untuk keperluan pedagang sate, karbon dll. Peminat kebanyakan membeli briket pada hari-hari tertentu seperti hari Raya Idul Adha.

  Usaha pembuatan briket (arang) kelapa bisa menghasilkan 5Kw bila dalam keadaan sepi peminat namun ketika ramai bisa menghasilkan 1,5Ton. Pemasaran briket ini biasanya disalurkan ke pabrik-pabrik yang ada di Semarang, Mergo, dan Dayeuh Luhur untuk diproses lebih lanjut. Setelah diolah di pabrik, briket (arang) ini kemudian di export ke Saudi Arabia.
Original Content of Cara Membuat Read More atau Baca Selengkapnya di Blogspot | Kang Sunu™ Blogsite http://kangsunu.blogspot.com/2012/04/cara-membuat-read-more-atau-baca.html#ixzz2Ltcs1gHh Copyright. Kang Sunu

0 komentar:

Posting Komentar