Briket Kelapa |
Briket (arang) dihasilkan dari proses pembakaran
limbah batok kelapa yang dibakar kurang dari waktu 24 jam. Proses pembuatan
arang dimulai dari mencari limbah batok kelapa yang sudah tidak terpakai dari
beberapa daerah yang mayoritas perkebunannya didominasi kelapa diantaranya : daerah
Buni asih, Cidadali, dan Cikatomas.
Limbah batok kelapa yang sudah dikumpulkan
kemudian dimasukan ke dalam bak pembakaran untuk kemudian dibakar menggunakan
minyak tanah. Bila bak terisi penuh oleh batok kelapa proses pembakaran memakan
waktu selama 12 jam, namun sedikit yang dibakar pemabakaran hanya memakan waktu
sekitar 4 jam. Setelah di bakar arang tersebut di ayak kemudian dipisahkan
antara arang yang padat dengan arang yang sudah menjadi abu kemudian di kemas
dan dipasarkan.
Harga abu sekitar Rp 200 /kg sedangkan harga briket
yang sudah jadi bisa mencapai Rp 3700 /kg. usaha ini bisa mempunyai 2 orang
pekerja tetap,tapi bisa menyerap beberapa orang tenaga kerja tambahan untuk
proses pengayakan. Arang ini bisa digunakan untuk keperluan pedagang sate,
karbon dll. Peminat kebanyakan membeli briket pada hari-hari tertentu seperti
hari Raya Idul Adha.
Usaha pembuatan briket (arang) kelapa bisa
menghasilkan 5Kw bila dalam keadaan sepi peminat namun ketika ramai bisa
menghasilkan 1,5Ton. Pemasaran briket ini biasanya disalurkan ke pabrik-pabrik
yang ada di Semarang, Mergo, dan Dayeuh Luhur untuk diproses lebih lanjut.
Setelah diolah di pabrik, briket (arang) ini kemudian di export ke Saudi
Arabia.
0 komentar:
Posting Komentar